Sabtu, 26 November 2011

Public Relations 2.0

Sejauh yang saya lihat, profesional PR lebih lamban mengadaptasiperubahan konsumen di era digital, terutama yang didorong maraknya Web 2.0, dibanding rekan-rekannya di bidang marketing.

Para marketer Indonesia terlihat lebih agresifdalam memanfaatkan medium online dengan berbagai strategi online marketingnya, termasuk penempatan banner di online media, email marketing, paid search, serta mencoba memanfaatkan social media. Sebaliknya, para praktisi PR di Indonesia masih berkutat di Public Relations 1.0 — sebuah strategi PR yang menempatkan middle man, yakni para jurnalis, sebagai penyampaian pesan.

Yang dilakukan para praktisi PR 1.0 dalam kaitannya dengan media adalah membangun media relation, menjalin hubungan yang amat baik dengan media mainstream, agar pesan-pesan mereka bisa tersampaikan ke publik melalui media. Di era PR 1.0, pekerjaan seorang PR relatif mudah, mengingat jumlah media di Indonesia tidak banyak.

Kini era sudah berubah. Penyampai pesan bukan lagi hanya media mainstream, baik teve, cetak, radio maupun online. Semenjak blog mudah dibuat, forum online bertebaran dan social media bertumbuhan, setiap pengguna Internet bisa menjadi penyampai pesan. Mereka yang biasanya hanya menonton teve, membacakkoran/majalah, medengarkan radio, browsing di Internet, kini juga bisa membuat blog, membuat akun di Facebook atau Friendster, dan menuliskan pesan apa saja yang mereka sukai atau maui. Jika mereka tidak suka dengan pengalamannya mengonsumsi sebuah produk, mereka dengan mudah menulisnya di blog, di Facebook, dan menyebarkannya di forum atau milis. Mereka tidak perlu bersusah payah mengirim surat pembaca ke media cetak yang entah kapan dimuatnya. Demikian juga, jika mereka senang dengan sebuah produk, mereka tak akan segan-segan menulisnya di Internet.

Dengan fenomena itu, praktisi PR masa kini harus menghadapi publisher baru. Mereka adalah para blogger, para facebookers, para friensdters, para plukers serta pemilik akun di Web 2.0 lainnya. Mereka adalah para konsumen.

Jadi, PR 2.0 bukan lagi sekadar mengelola jurnalis, tetapi juga mengelola konsumen yang mampu menjadi publisher di dunia maya. Posisi konsumen kini sudah naik pangkat. Mereka tidak lagi sekadar konsumen, tapi juga publisher dan influencer. Jelas, PR 2.0 jauh lebih rumit dan menantang dibanding PR 1.0.

Itu sebabnya, di hadapan calon-calon praktisi PR di LSPR itu saya menekankan bahwa seorang PR tidak cukup hanya berbekal ilmu kuliah yang sampai hari ini masih saja hanya mengajarkan PR 1.0, tetapi juga harus melengkapi diri dengan pemahaman terhadap online user behavior.

Urgensi PR (Humas)

Aktivitas public relations sehari-hariadalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik ( two way trafic communications ) antara lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, dsb, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan public relations tersebut sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.

Adapun proyek kerja Public Relations Officer (PRO) , tidak terlepas dari pengabdiannya demi kepentingan umum ( it should serve the public's interest ) atau dalam bahasa dakwah, 'untuk kepentingan umat'. Berkaitan dengan Kode Etik Asosiasi Perhumasan Internasional (International Public Relations Association Code of Cunduct) yang menegaskan bahwa setiap PRO tidak dibenarkan untuk mengangkat suatu konflik yang terjadi atau hal yang sengaja dipaparkan kepada publik tanpa seizin dari mereka yang berkepentingan atau bersangkutan.

Sebaliknya, pihak PRO tidak dibenarkan pula dengan sengaja untuk menutupi masalah atau krisis yang tengah terjadi di lembaga yang bersangkutan dengan cara mengelabui publik. Sehingga perlu diingat kunci kerja seorang PR jika menghadapi situasi yang genting (crucial), seperti timbul masalah, konflik, pertikaian, hingga terjadi suatu krisis, maka fungsi dan tugas PRO adalah wajib untuk menjelaskan secara jujur dan terbuka (open communication).

Hal tersebut dikarenakan di satu pihak humas bertindak sebagai perantara (mediator). Sedangkan di lain pihak, ia mempunyai tanggung jawab sosial (social responbility) dan dalam menjalankan perannya harus berlandaskan kejujuran, etika, dan moral yang tinggi sebagai penyandang profesional public relations.

Dalam hal peran ganda yang bersifat dilematik tersebut, public relations officer berperan sebagai komunikator, mediator, persuador, organisator, dan konsultan sering terjadi di tengah masyarakat dalam era globalisasi penuh kompetitif sekarang ini. Dalam berbagai situasi dan kondisi yang penuh tantangan, pihak PRO akan menghadapi beban tugas yang cukup berat. Dalam iklim kompetitif tersebut yang bersangkutan mempunyai fungsi pokok utama, yaitu bertindak sebagai komunikator, mediator, kemudian bertindak sebagai pendukung manajemen (back up management), dan tujuan akhirnya adalah bagaimana memperoleh atau mempertahankan citra bagi lembaga yang diwakilinya.

Mampukah PRO tersebut bertanggung jawab langsung dan diberikan kesempatan yang lebih luas (otonomisasi) untuk secara langsung membendung, menanggulangi atau mengatasinya dalam upaya memulihkan (recovery image) dan mempertahankan citra tersebut (maintenance of image) dengan mengembalikan kepercayaan publik serta memulihkan krisis yang terjadi.
Pekerjaan utama (inti) dari PR sebenarnya adalah Human Relation (HR) yang bukan hanya sekedar hubungan antar manusia. Tetapi lebih bersifat interaksi antara seseorang dengan orang lain, memperhatikan orang lain, bersikap ramah dan jujur.

Jika setiap PRO (Public Relations Officer) mempunyai human relations yang baik yang mencerminkan sikap tersebut, dijamin akan membuat orang lain yang dihadapinya senang dan puas. Hal ini akan memelihara dan meningkatkan citra Lembaga Dakawah Kampus.

Dalam arti luas HR berarti komunikasi yang persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan sehingga menimbulkan kepuasan kedua belah pihak.

Dalam arti sempit penekanan HR pada situasi kerja atau dalam bidang organisasi (kelompok) bertujuan menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja, kerja sama yang produktif yang diwarnai dengan rasa bahagia dan puas hati. Normat R.F. Meier mengemukakan: "HR dapat berfungsi untuk menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi, mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat manusia".

Senin, 21 November 2011

Apa itu blog ?

Mungkin inilah pertanyaan pertama yang akan muncul jika kita belum tahu mengenai blog.
Banyak sekali pengertian yang dapat menjelaskan tentang blog ini. menurut pengertian dari wikipedia.org blog merupakan singkatan dari web log yaitu bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum.
ada lagi yang mengartikan web atau weblog ini adalah catatan pribadi seseorang di internet blog ini lebih identik dengan sebuah diary.
disini saya mempunyai pendapat tersendiri mengenai masalah pengertian blog ini.
menurut saya sendiri blog itu seperti ini :
Blog atau weblog ini adalah suatu aplikasi, software atau perangkatlunak berbasis web yang dibuat seseorang (blogger atau pengguna blog) secara sengaja dengan tujuan dan alasan tertentu. aplikasi ini biasanya berbentuk web yang berisi tulisan-tulisan informasi atau sering disebut sebagai postingan, namun ada juga dalam bentuk gambar.
blog ini biasanya memuat informasi seputar dunia politik, olahraga, hobby, gaya dan masih banyak lagi yang lainnya. bahkan catatan pribadi seseorang atau jurnal pribadi yang berisi informasi perjalanan dan kehidupan sehari-hari seseorang blogger (pengguna blog) dimuat dalam blog tersebut.

nah semoga setelah kita membaca beberapa pengertian di atas anda akan mendapatkan gambaran dari pengertian blog yang dimaksud.

Kamis, 14 Juli 2011

“ Thank You For Smoking “


Sebelum meriview film ini, ada baiknya terlebih dahulu saya jelaskan apa itu yang dimaksud negosiasi, presentasi, dan lobi.
Yang dimaksud negosiasi adalah Proses tawar menawar dgn cara berunding guna mencapai kesepakatan bersama antar satu pihak degan pihak lain atau, penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antar pihak yg bersengketa. Dan orang yang melakukan negosiasi  disebut negosiator.
Presentasi adalah salah satu kegiatan penyampaian informasi kepada khalayakumum.
Sedangkan yang dimaksud lobi adalah Bentuk usaha yg dilakukan oleh individu ataupun kelompok dengan tujuan untuk mempengaruhi keputusan atau untuk mencari pemecahan masalah yang dapat menguntungkan pihaknya secara informal.
 Film Thank You for Smoking menceritakan kehidupan seorang lobbyist beranama Nick Naylor (diperankan oleh Aaron Eckhart), yang menjadi wakil direktur dari Akademi Kajian Tembakau di Amerika Serikat. Dalam kesehariannya, Nick berusaha mempertahankan pemasaran rokok dengan cara beradu argument melawan para environmentalist dan praktisi kesehatan yang menentang keberadaan rokok, terutama menyangkut permasalahan remaja Amerika yang menganggap rokok itu keren. Berbagai masalah menghadang Nick sebagai seorang lobbyist, akan tetapi semua dapat diatasinya dengan berbagai macam langkah dalam berargumen dan strategi yang dimilikinya dalam bernegosiasi. Pada akhirnya semua berakhir bahagia, karena meskipun Nick memilih untuk keluar dari pekerjaannya, dia dapat mendirikan usahanya sendiri, dan dapat terus menggunakan kemampuannya sebagai lobbyist
      Hal pertama yang saya tangkap dari film Thank You for Smoking adalah bahwa sebagai negosiator ulung, kita harus dapat mengajak orang lain untuk mengikuti jalan pikiran kita. Dengan kata lain negosiator yang baik adalah negosiator yang mampu bersifat persuasif. Dalam hal ini, meski sangat berciri contending, sebenarnya hal tersebut juga dapat diterapkan pada strategi berunding yang lain, semisal pada kasus yang menuntut problem solving, kita dapat berikap persuasif terahdap lawan untuk mengajaknya fokus kepada kepentingan masing-masing, bukan kepada ambisi untuk saling mengalahkan. 
Beberapa yang dapat saya tankap dari film Thank You for Smoking ini adalah bahwa menjadi seorang negosiator yang baik harus memiliki sikap :
·                     Memiliki kepercayaan diri, dan tidak gugup (ketika Nick Naylor disudutkan di Joan Lunden Show, ketika dia memberikan uang ”tutup mulut” kepada Lorne Lutch, hingga ketika dia harus memberikan testimoni di Sidang Senat mengenai pemberian label racun bagi rokok, Nick tetap tenang dan tidak terlihat lemah.)
·                     Mampu meyakinkan lawan bahwa argumen kita benar. Hal ini termasuk dengan membuat lawan percaya bahwa argumennya salah (nampak pada adegan Nick dan anaknya, Joey sedang mengunjungi taman ria. Saat berdebat mengenai es krim cokelat atau vanilla, Nick mengatakan kepada Joey, bahwa yang dibutuhkan sebenarnya adalah kebebasan dalam memilih es krim, entah cokelat maupun vanilla. Namun secara tidak langsung hal tersebut membuat Joey berpikir bahwa argumennya salah, dan Nick-lah yang menang.)
·                     Memahami konsep soft-persuading. Memaksa lawan berunding untuk mengikuti argumen kita dengan cara yang halus dan tersirat / tidak nampak (ketika Nick berulang kali mengatakan kepada lawan untuk berpedoman kepada kebebasan untuk memilih, sebenarnya yang menjadi sasaran adalah membuat lawan berpkir bahwa tidak ada salahnya untuk bebas memilih dan mengikuti argumen kita -berujung kepada kesimpulan lain bahwa negosiator yang baik harus mengetahui demand, goal, dan limit yang dimiliki.)
·                     Sanggup bangkit dari kondisi yang paling merugikan / tidak menguntungkan sekalipun (tercermin pada scene saat Heather membeberkan semua hal negatif tentang Nick melalui artikel the Washington Probe, Nick sempat terpuruk, akan tetapi selanjutnya dapat bangkit dan bahkan memanfaatkan situasi sehingga dia kembali mendapat undangan untuk hadir dalam sidang senat.)
·                     Memiliki kemampuan untuk menggunakan kata-kata yang tepat dalam mengemukakan argumen. Pemilihan kata yang tepat akan membuat argumen kita lebih efektif untuk menghadapi lawan. Hal ini juga dapat digunakan sebagai upaya untuk memutarbalikkan fakta demi mendukung argumen kita (di bagian akhir film, ketika ada 3 orang dari perusahaan telepon selular berkonsultasi kepada Nick mengenai bagaimana membiaskan pandangan publik tentang kanker otak yang dapat timbul sebagai akibat dari penggunaan telepon selular, Nick memberikan solusi dengan mengatakan sebuah kalimat kesimpulan untuk mengahadapi situasi tersebut).
·                     Mampu memperkirakan langkah yang akan diambil oleh lawan. Prediksi mengenai tindakan yang diambil oleh lawan termasuk salah satu langkah penting, karena selain mempengaruhi strategi yang akan kita lakukan, hal ini juga dapat menjadi informasi untuk mengantisipasi apabila lawan berbuat diluar perkiraan kita (saat Nick memberikan uang ”tutup mulut” kepada Lorne Lutch, dia sudah memperkirakan dan meyakinkan Lorne dengan dramatisasi ( Nick memberikan kalimat Ultimatum )  bahwa Lorne akan mengambil uang tersebut.)
·                     Bangga akan kemampuan diri sebagai negosiator. Atau dalam kasus Nick, sebagai seorang lobbyist yang memiliki keahlian tersendiri dalam berbicara. Jika kita bangga dan percaya akan kemampuan negosiasi kita, hal tersebut telah menjadi langkah awal yang ditempuh dalam proses menjadi negosiator yang baik.

Namun di sini saya akan memberikan suatu kritikan terhadap Nick Naylor sebagai seorang lobbyist. Seharusnya dalam keadaan apa pun Nick harus tetap bisa menjaga rahasia perusahaannya. Tetapi di sini Nick telah terjebak oleh seorang wartawan cantik yang ingin mendapatkan berita mengenai masalah Nick. Tanpa dia sadari, Nick telah membuka rahasia kepada wartawan tersebut dan itu menyebabkan karier Nick berada di ambang kehancuran. Walaupun pada akhirnya Nick dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik, namun perlu diingat bahwa menjadi seorang juru bicara yang baik juga harus dapat menyimpan rahasia, karena dengan begitu maka pihak lawan akan sulit mengetahui kelemahan kita.




~ Thank You ~

Jumat, 04 Maret 2011

Diserang Hama Tikus, Petani Gagal Panen

Semarang - Seluruh petani padi Desa Bejilor Kec. Suruh Kab. Semarang mengalami gagal panen di awal tahun 2011 ini. Hal ini dikarenakan adanya hama tikus yang menyerang tanaman padi mereka.

Banyak petani yang mengeluh melihat tanaman padi mereka. Panennya pada apus diserang hama. Tikus, ulat, jamur, bahkan cuaca yang buruk juga menjadi faktor dalam rusaknya hasil panen tanaman mereka.

Salam ( 43 ) adalah seorang petani padi di desa tersebut. Dia memanen padinya 3 kali dalam setahun. Namun periode awal ini tampaknya Salam harus merasakan kekecewaan. Hasil panennya mengalami penurunan drastis, yang biasanya menghasilkan 1 ton dalam sekali panen, namun di panen kali ini dia hanya menghasilkan 4 kuintal. Hal ini disebabkan karena adanya hama tikus yang menyerang padinya.
Datangnya hama tikus ini bisa dikatakan musiman. Ini terjadi pada musim penghujan yang berlangsung lama. Walaupun hal ini sudah bisa diantisipasi oleh para petani, namun tetap saja hama tikus ini menyerang tanaman mereka.

Menurut Salam, tikus yang menyerang padi ini ada 2 jenis, yaitu tikus lokal dan tikus hama. Tikus lokal bisa dikatakan sebagai tikus pendatang, jumlahnya tidak terlalu banyak dan lebih mudah dalam pembasmiannya. Berbeda dengan tikus hama, tikus ini sangat berbahaya, jumlahnya sangat banyak dan mereka membuat lubang-lubang di sawah sebagai rumahnya. Tikus ini sangant sulit untuk dibasmi. Sudah dengan berbagai cara Salam membasmi tikus ini. Mulai penangkapan menggunakan karung, penyemprotan dengan insektisida sampai dengan pemberian racun tikus, namun hama tikus tersebut masih tetap ada.

Pengalaman sama juga dialami oleh Suratmin ( 55 ), warga Desa Bejilor Kec. Suruh Kab. Semarang, yang biasanya bisa menghasilkan 7 kuintal dalam sekali panen, di periode ini Suratmin hanya bisa menghasilkan 2 kuintal. Penyebabnya sama yaitu hama tikus.

Selama ini biaya perawatan yang sudah dikeluarkan oleh Salam dan Suratmin sangat banyak. Misalnya untuk pembelian pupuk dan obat hama, ini kurang lebih berkisar Rp 500 ribuan. Belum lagi untuk perawatan lain yang tidak bisa dihitung secara pasti, yang jelas mencapai ratusan ribu rupiah.
Sehingga mereka mengatakan bahwa keuntungan yang didapat petani di periode ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan biaya perawatan. Bahkan menurut Salam dan Suratmin, di periode ini mereka tidak ada untung.

Harapan para petani Desa Bejilor, pihak pemerintah mau memberikan perhatian lebih terhadap tanaman mereka, khususnya pada tanaman padi yang sebagian besar dari petani adalah menanam padi. Misalnya dengan pemberian pupuk dan obat pembasmi hama padi. Selain itu petani juga berharap pemerintah bisa mengadakan penyuluhan tentang cara bercocok tanam padi yang baik karena selama ini masih ada petani Desa Bejilor yang belum begitu paham mengenai cara bercocok tanam yang baik, terutama bagi petani baru. ( sari )

Kamis, 03 Maret 2011

Tugas Perkembangan TIK


SOAL !

  1. Mengapa akar cyberpunk sebagai sastra merupakan teknologi ?
  2. Apakah empat sikap pusat gagasan cyberpunk dan bagaimana mereka konflik dengan nilai-nilai bisnis tradisional ?
  3. Dari semua berbagai teknologi yang merangkul cyberpunk ( mis. brain impian, kehidupan tiruan, seks virtual ), mana yang menurut anda akan menjadi mainstream pada dekade berikutnya ?



JAWABAN !

1. Cyberpunk sebagai sastra merupakan teknologi karena awal dari semua kemudahan dalam dunia informasi berawal dari teknologi. Cyberpunk adalah akar dari semua teknologi. Dari cyberpunk tersebut, munculah inovasi dan kreatifitasan dari teknologi komunikasi saat ini.Dan hingga kini teknologi berkembang, menjadi lebih mudah mendapatkan informasi dan mengirim informasi. Orang dapat mengirim informasi dan mendapatkan informasi dengan mudah.

2. Sikap pusat gagasan cyberpunk yaitu mudah informatif, kreatif, inovatif, dan aman. Keempat itu ada di sikap pusat gagasan cyberpunk maka teknologi semakin bermanfaat untuk digunakan oleh orang banyak dan jauh dari yang namanya kejahatan teknologi

3. Menurut saya yang akan menjadi mainstream pada dekade berikutnya yaitu kehidupan tiruan. Orang dapat melakukan sesuatu hal tanpa mengeluarkan tenaga dan lebih mudah hanya dengan mengontrolnya melalui komputer yang dapat di operasikan sesuai kemauan kita.


Sariningsih ( 0971513288)

Selasa, 22 Februari 2011

Pengaruh Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Komputer Terhadap Trend Industri Retail @ Mesin Kasir

Di tahun 1980 masih banyak diantara kita di Indonesia yang belum melek komputer, sehingga pada saat itu kita sudah sangat bangga jika menggunakan mesin tik elektronik. Tahun 1987, kita mulai mengenal komputer ber-prosesor 286, dimana untuk menghidupkannya masih menggunakan disket DOS. Selain itu sistem operasi pada saat itu msih belum open system, sehingga sistem PC tidak dapat berkomunikasi dengan sistem lainnya yaitu Mac.Untuk mengirimkan files kepada seseorang yang berlainan kota, kita masih membutuhkan jasa pos atau kurir. Tahun 1990, orang Indonesia dengan bangganya menenteng organizer elektronis bermemori 2 MB untuk dapat disebut melek teknologi.
Salah satu penerapan teknologi informasi di ritel
Salah satu penerapan teknologi informasi di ritel
Saat ini teknologi komputer sudah berkembang demikian pesatnya . Di pasaran komputer kini telah sampai ke teknologi komputer berprosesor Pentium IV dengan kecepatan sampai 2 Gz dan memori 1.5 GB. Orang juga dapat dengan mudah berkomunikasi dan bertukar informasi walau pun sistem operasi komputernya berbeda, karena kini sistem operasi sudah open system. Untuk mengirimkan file, semudah mengklik sebuah program. Fungsi kantor pos untuk berkirim surat mulai berkurang peranannya. Kini tempat organizer elektronik digantikan oleh PDA (Personnel Digital Assistenat), atau Pocket PC dengan memori sampai 64 MB dan sistem operasi PalmOS atau Windows Pockect PC 2002, yang diluncurkan October 2001 lalu. Dengan kehadiran PDA mobilitas orang kini tidak lagi menjadi halangan untuk berkomunikasi dan mengakses informasi di internet, mau pun melakukan aktivitas seperti mengetik atau membuat perhitungan dengan spread sheet.
Salah satu contoh penerapan teknologi tinggi di bidang usaha ritel
Salah satu contoh penerapan teknologi tinggi di bidang usaha ritel
Hal yang sama terjadi dengan teknologi komunikasi (telpon). Tahun 1977, mobile telepon masih sebesar tas jinjing. Kini ukuran dan kemampuan mobile telepon sudah melompat jauh. Ukuran mobile phone kini sangat kecil dan dilengkapi dengan teknologi baru seperti Blue Tooth dan GPRS. Telpon seperti ini dipadukan dengan PDA, mampu membawa pemiliknya ke dunia maya secara mudah, tanpa perlu pasang-pasang kabel. Operator telpon juga semakin banyak, tahun 1975 kita hanya mengenal Telkom untuk telpon rumahan dan teknologi AMPS untuk mobile telepon. Kini kita memiliki lebih banyak pilihan misalnya Telkom, Ratelindo, C4, AMPS, GMS 900, CDMA, GMS 1800, dan PSN (telpon satelit). Untuk sambungan internasional pun tersedia alternatif yang jauh lebih murah melaui VOIP di internet.
Contoh konfigurasi jaringan ritel yang terintegrasi
Contoh konfigurasi jaringan ritel yang terintegrasi
Trend di atas mau tidak mau akan berimbas pada perkembangan industri retail di tanah air. Retailer di Indonesia perlu mencermati trend ini, agar pada saatnya nanti dapat memaksimumkan kesempatan yang ada untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya dari trend yang terjadi. Mari kita lihat trend apa saja yang akan menyertai perkembangan teknologi ini.
e-Retailing
“The internet is like a weapon sitting on the table, ready to be picked either by you or your competitors” demikian nasihat yang diberikan oleh Michael Dell, pendiri Dell Computer.. Saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia baru sekitar 1% dari jumlah penduduk atau lebih kurang dua juta orang. Walau pun demikian pada masa mendatang jumlah ini akan terus mengalami peningkatan. Sehingga tidak salah jika dikatakan trend blue chip di masa mendatang adalah non-store retailing melalui internet yang dikenal dengan e-retailing, e-tailing atau e-Commerce B2C.
Melihat pengalaman di Amerika, survey dari Boston Consulting Group (BCG), menunjukkan bahwa pada tahun 2000, e-retailing tumbuh dengan laju 120% dan mencapai penjualan senilai 33 milliar USD. Pada tahun 2001 diperkirakan tumbuh 85% dengan penjualan mencapai 61 milliar USD (Retailernews.com, Feb 2001).
Produk apa yang cocok dijual melalui internet? Produk yang penjualanya didukung oleh impulse buying atau produk tak bermerek yang karakteristiknya ditentukan oleh evaluasi secara organoleptik (evaluasi pancaindera terhadap bentuk, tekstur, warna, rasa, dan bau), tidak akan sukses jika dijual melalui e-retailing. Produk yang cocok untuk dipasarkan melalui internet adalah produk rasional. Artinya produk yang dijual harus produk yang mudah dideskripsikan, memiliki loyalitas merek yang tinggi atau mereknya sudah demikian dikenal oleh target pembelinya, misalnya buku, komputer, camera, appliances, peralatan kantor, produk kecantikan, produk kesehatan dan pakaian. Riset dari BCG, menunjukkan bahwa kategori seperti komputer, buku, mobil, produk kecantikan dan kesehatan merupakan kategori yang paling pesat pertumbuhan penjualannya di internet. Untuk produk makanan dan toiletries, hanya merek-merek terkenal yang paling umum dikonsumsi yang mungkin sukses dijual secara e-tailing. Sedangkan untuk produk fresh seperti daging, ikan dan buah masih sulit untuk dipasarkan melalui e-tailing karena perilaku pembelian konsumen yang sangat khas untuk produk-produk ini. Untuk membeli produk fresh pembeli butuh melihat, menyentuh dan membaui terlebih dahulu sebelum memutuskan pembelian.
IT Application for business and commercial
IT Application for business and commercial
Didukung oleh perkembangan teknologi PDA, barcoding dan mobile telpon, e-tailing masa depan akan sangat jauh berbeda dengan praktek yang terjadi sat ini. Pada masa depan berbelanja akan semakin singkat, mudah, dan praktis. Kita dapat memesan produk melalui PDA/mobile phone yang dilengkapi dengan barcode scanner, bayar dengan ATM atau credit card secara on-line. Teknologi I-Home yang dikembangkan oleh Cisco Systems, bahkan sanggup membuat kulkas kita memesan barang secara langsung ke supermarket, jika stock barang di dalamnya dibawah stock minimum yang kita set. Selanjutnya pesanan dapat kita ambil sendiri atau langsung diantar via delivery service.
Barcoding Shopping
Selain berbelanja melalui internet, tentunya di masa depan kita juga masih dapat berbelanja langsung ke supermarket. Namun supermarket masa depan akan jauh berbeda dengan supermarket yang ada saat ini. Jika sekarang kita memilih barang dan meminta cashier menscan barcode-nya, maka di masa depan kita menscan sendiri barang yang kita inginkan dengan handheld terminal yang disediakan toko atau PDA yang kita miliki. Lalu meletakkan barang di trolley khusus yang dilengkapi barcode reading dengan teknologi seperti blue tooth. Jika barang belum di-scan, alarm pada trolley akan berbunyi, mengingatkan kita untuk menscannya dulu. Total harga barang yang telah di-scan dapat dibayar via ATM atau credit card secara on line lewat PDA atau hand phone. Selanjutnya kita langsung menuju pintu keluar untuk mengambil receipt dan membungkus belanjaan.
Gerai Ritel
Sistem Check Out Kasir Sendiri (Self Service)
Toko-toko mungkin tidak lagi membutuhkan cashier atau pun cash register. Para cashier harus mulai berpikir untuk menemukan pekerjaan baru! Dengan teknologi seperti ini toko akan beroperasi lebih effisien, dan mampu mengontrol shrinkage lebih baik. Sekarang teknologi seperti ini sedang dikembangkan oleh Wal-Mart bersama Symbol Technologies.
Teknologi diatas dimungkinkan dengan adanya teknologi wireless LAN dan teknologi barcoding yang dikembangkan oleh Barpoint.com bekerjasama dengan Palm Pilot, Teknologi CueCat dari CueCat.com dan deBarcode.com. Saat ini teknologi seperti ini sedang dikembangkan oleh Radio Shack dan CueCat di AS. Misalnya jika kita berkunjung ke outlet Radio Shack, kita akan diberikan satu unit CueCat gratis untuk dihubungkan ke unit PC di rumah. Dengan alat ini kita dapat menscan barcode dari produk yang dicantumkan di iklan majalah atau catalog Radio Shack, untuk selanjutnya browser internet akan meload data profil produk tersebut melalui PC. Jika tertarik, kita dapat langsung memesannya secara on line. Dan barang pun akan segera dikirimkan ke rumah kita.
Di masa depan fungsi seller (pramuniaga toko) dapat digantikan oleh tokoh animasi, yang dengan sigap dan tak kenal lelah menjawab seluruh pertanyaan calon pembeli melalui computer station yang dipasang di area toko. Jadi jangan kaget jika di masa depan kita dilayani oleh Lara Crox, saat berbelanja di supermarket.
e-Price Comparation
Perkembangan teknologi e-retailing dan e-barcoding , akan mendorong berkembangnya pelayanan cyber price survey. Melalui jasa seperti ini, jika ingin mengetahui atau membandingkan harga yang ada di pasar, konsumen dapat dengan mudah mengakses situs tertentu dan memperoleh informasi tersebut. Informasi yang diberikan dapat berupa Nama Barang, Nomor Barcode, Nama Manufacturer, Spesifikasi Barang, dan Harga Jual di retailer A, di retailer B atau retailer lain yang diminta.
Dengan teknologi seperti ini mekanisme pasar akan lebih effisien. Konsumen akan semakin mudah menentukan, retailer mana yang lebih murah dan mana yang lebih mahal. Jika tidak memiliki nilai tambah yang significant, jangan harap retailer dapat menarik hati calon pelanggan. Semakin jelaslah bahwa dimasa depan retailer harus ekstra keras mengeffisiensikan sistem operasi dan sistem supply chainsnya jika ingin sukses. Hilangkan in-effisiensi dalam supply chain, kurangi jumlah supplier untuk satu jenis produk yang sama 25% setiap tahunnya, berikan empowerment kepada tiga orang terbaik bukan anggota keluarga untuk mengelola usaha, jauhkan sepupu dari usaha kita, rekruit orang-orang yang memiliki integrasi, dan berikan mereka gaji dan benefit yang memuaskan. Tanpa itu … selamat tinggal! Dan selamat bergabung di dunia under dog!
Quick and Efficient Customer Response (QECR)
Trend berikutnya yang akan terjadi dengan diserapnya perkembangan TI ke Indonesia adalah penerapan QECR dalam proses logistik dan distribusi barang oleh retailer. Prinsip utama QECR adalah pemanfaatan teknologi guna meningkatkan effisiensi dan kecepatan respon dari retailer terhadap permintaan pasar, dengan demikian perkembangan teknologi komputer dan komunikasi akan berdampak besar terhadap QECR. Saat ini sistem manufacture, distributor dan retailer merupakan tiga sistem yang terpisah dan tertutup. Di masa depan ke tiga sistem ini akan menjadi satu, karena tuntutan effisiensi yang lebih tinggi.
Saat ini praktek QECR berkembang pesat di Eropa, terutama di Inggris. Tesco melalui penerapan QECR misalnya, mampu menurunkan level stock di rantai mereka dari 46 hari pada tahun 1978 menjadi hanya berkisar 17 hari di tahun 1997. Jika berminat untuk menerapkan QECR, maka dua landasan implementasi QECR berikut harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu :
Trust antar komponen rantai permintaan (demand chains).
Relationship win-win antara retailer dengan supplier.
Tanpa dipenuhinya kedua hal di atas jangan harap penerapan QECR akan berhasil. Selanjutnya untuk menjamin keberhasilan penerapan QRCR maka fokus manajemen harus diarahkan pada hal-hal berikut:
Penerapan micro merchandising.
Penerapan interface multifungsi dalam hubungan retailer-supplier.
Ada sistem pemantauan PLC (Product Life Cycles).
Penerapan category management.
Product replenishment yang effisien.
Memaksimumkan penerapan teknologi.
Implemantasi QECR oleh retail akan menjadi satu kompetitif advantage di masa depan, sepandan dengan besarnya investasi yang harus ditanamkan oleh perusahaan. Wal-Mart misalnya menanamkan investasi senilai 2.4 juta USD pada tahun 1983 hanya untuk membeli teknologi komunikasi via satelit untuk meningkatkan effisiensi distribusi dan logistiknya. Pada awalnya Sam Walton, sang pendiri, enggan mengeluarkan dana sebesar itu hanya untuk komputerisasi. Namun akhirnya ia mengalah terhadap desakan para top managernya seperti David Glass, Jack Shewmaker dan Ron Mayer. Dua tahun pertama investasai ini belum menunjukkan hasil. Namun investasi tersebut akhirnya diakui sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan Wal-Mart saat ini. Sehingga Wal-Mart mampu menggabungkan sistem mereka dengan sistem para suppliernya. Dengan demikian mereka mampu membeli dengan harga lebih murah, plus biaya logistik & distribusi yang lebih effisien Tak heran jika mereka dapat membuktikan bahwa jika belanja di Wal-Mart … Every Day Low Price! Kini Wal-Mart adalah retailer terbesar dalam hal omzet di dunia. Semua pencapaian itu memang tidak gratis, total investasi Wal-Mart pada saat itu untuk membeli teknologi komputer dan komunikasi satelit hampir mencapai 700 Juta USD.
Hal yang menggembirakan adalah kesadaran dari para manufacture (supplier) untuk turut memperbaiki teknologi komputerisasi dan komunikasinya. Sehingga dengan adanya upaya dua pihak,. retailer-supplier; Untuk sama-sama memperbaiki teknologi mereka, biaya investasi diharapkan dapat lebih murah. Contoh kolaborasi retailer-manufacture dalam program supply chain integration, misalnya antara Wal-Mart dan P&G. Manufacture lain misalnya Nestle, mengembangkan sistem supply chains berbasis internet. Nestle menanamkan USD 1.8 milyar untuk mengembangkan sistem tersebut. Sebelumnya Nestle memilki 5 sistem e-mail dan 20 versi software accounting, dengan sistem barunya ini, Nestle mulai beralih menuju penggunaan satu paket software. Database Nestle menggunakan satu kode produk tunggal, sehingga pembeli produk Nestle di satu negara dapat membeli produk yang sama dari divisi Nestle di negara lain. Seluruh database Nestle disentarlisasikan di 6 pusat data, dan dapat diakses lewat internet. Nestle juga dapat mengetahui berapa banyak pembelian yang dilakukan oleh satu account, proses negosiasi dilakukan tersentalisasi, sehingga memberikan volume yang lebih besar per satu purchase order, dengan demikian lebih effisien. Pembelian lintas negara menjadi lebih mudah dikoordinasikan.
Non store retailing dan QECR melalui internet merupakan trend blue chip di masa mendatang di Indonesia. Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi akan mempercepat pertumbuhan e-retailing dan penerapan praktek QECR. Banyak peluang penghematan yang dapat diambil. Implikasinya, jika ingin tergabung dalam sistem tersebut, maka retailer perlu mengevaluasi apakah sistem dan infrastruktur yang dimiliknya mendukung untuk itu, jika tidak, saatnya sekarang ini untuk mempersiapkan diri, atau terlambat sama sekali.


Sumber : Berita Technology

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India